Bartitsu adalah seni bela diri unik yang berasal dari Inggris, yang diciptakan pada akhir abad ke-19 oleh Edward William Barton-Wright. Seni bela diri ini menggabungkan berbagai teknik dari beberapa disiplin bela diri, seperti jujitsu, tinju, savate, dan cane fighting (pertarungan dengan tongkat). Meski sempat terlupakan, Bartitsu telah mengalami kebangkitan popularitas dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena dikaitkan dengan karakter fiktif terkenal Sherlock Holmes. Artikel ini akan membahas sejarah Bartitsu, teknik yang digunakan, serta relevansinya di dunia modern.
Sejarah Bartitsu
Bartitsu diciptakan oleh Edward William Barton-Wright, seorang insinyur asal Inggris yang pada akhir abad ke-19 melakukan perjalanan ke Jepang dan belajar seni bela diri tradisional Jepang, terutama jujitsu. Setelah kembali ke Inggris pada tahun 1898, Barton-Wright memadukan teknik jujitsu dengan disiplin bela diri Eropa seperti tinju, savate (seni bela diri Prancis yang menggunakan tendangan), dan cane fighting, untuk menciptakan sistem bela diri baru yang ia namakan “Bartitsu” (singkatan dari namanya sendiri dan “jujitsu”).
Sistem Bartitsu dirancang untuk menjadi seni bela diri yang praktis dan efektif untuk pertahanan diri, terutama bagi kaum urban di kota besar seperti London. Barton-Wright mempromosikan Bartitsu sebagai metode lengkap yang tidak hanya mengajarkan teknik perkelahian, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik. Ia mendirikan Bartitsu Club di London, yang menarik perhatian banyak kalangan, termasuk elit sosial dan intelektual Inggris.
Popularitas Bartitsu kemudian menyusut setelah tutupnya Bartitsu Club pada tahun 1902, tetapi seni bela diri ini tetap terkenal karena disebutkan oleh Sir Arthur Conan Doyle dalam cerita Sherlock Holmes, di mana Holmes menggunakan “baritsu” (variasi dari Bartitsu) untuk mempertahankan diri.
Teknik dalam Bartitsu
Bartitsu adalah seni bela diri yang sangat beragam, memadukan teknik dari berbagai disiplin. Berikut adalah elemen utama yang menjadi bagian dari sistem Bartitsu:
1. Jujitsu (Jujutsu)
Pengaruh besar dari jujitsu Jepang terlihat jelas dalam Bartitsu. Teknik jujitsu mencakup serangan, penguncian sendi, lemparan, dan kontrol atas lawan. Praktisi Bartitsu diajarkan cara menggunakan kekuatan lawan untuk melawan mereka, yang membuat teknik ini efektif melawan lawan yang lebih besar dan lebih kuat.
2. Tinju (Boxing)
Bartitsu juga mengintegrasikan teknik tinju tradisional Inggris. Tinju dalam Bartitsu digunakan untuk serangan tangan yang cepat dan tepat, mengandalkan pukulan langsung dan kombinasi gerakan yang memungkinkan praktisi untuk menjaga jarak sekaligus menyerang lawan.
3. Savate
Savate adalah seni bela diri asal Prancis yang fokus pada penggunaan tendangan yang cepat dan presisi. Dalam Bartitsu, tendangan dari savate digunakan untuk menyerang kaki lawan dan tubuh bagian bawah, memberikan keunggulan jarak dan kecepatan.
4. Cane Fighting (La Canne)
Cane fighting, atau La Canne, adalah teknik pertarungan dengan menggunakan tongkat atau payung, yang merupakan senjata umum pada masa itu. Dalam Bartitsu, tongkat digunakan untuk memukul, menangkis, atau melumpuhkan lawan. Ini menjadi salah satu ciri khas Bartitsu, karena menambahkan elemen senjata dalam pertahanan diri di lingkungan urban.
5. Grappling dan Kuncian
Selain teknik serangan, Bartitsu juga mengajarkan teknik grappling atau bergulat. Ini termasuk kuncian dan kontrol atas tubuh lawan untuk membawanya ke tanah atau untuk melumpuhkan gerakan lawan. Teknik ini sangat penting dalam situasi di mana pertarungan jarak dekat tidak dapat dihindari.
Manfaat Berlatih Bartitsu
Selain keunikan sejarah dan tekniknya, Bartitsu menawarkan berbagai manfaat bagi praktisinya, baik dari segi fisik maupun mental.
1. Pertahanan Diri Praktis
Bartitsu adalah seni bela diri yang dirancang khusus untuk pertahanan diri di lingkungan perkotaan. Dengan memadukan teknik tangan kosong dan penggunaan senjata sederhana seperti tongkat, praktisi Bartitsu dapat menghadapi situasi berbahaya di kehidupan sehari-hari dengan lebih percaya diri.
2. Meningkatkan Kebugaran Fisik
Latihan Bartitsu melibatkan berbagai gerakan tubuh, termasuk pukulan, tendangan, lemparan, dan penggunaan senjata. Ini membantu meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, ketahanan, serta koordinasi tubuh. Latihan ini juga memberikan latihan kardio yang baik dan membantu membakar kalori.
3. Meningkatkan Refleks dan Kesadaran
Bartitsu membutuhkan refleks yang cepat dan responsif, terutama karena seni bela diri ini memfokuskan pada penggunaan teknik untuk menghadapi lawan dalam berbagai skenario. Latihan yang konstan akan membantu meningkatkan refleks dan kesadaran diri, sehingga praktisi dapat bereaksi lebih cepat terhadap ancaman atau serangan.
4. Pengembangan Mental dan Disiplin
Seperti banyak seni bela diri lainnya, Bartitsu mengajarkan disiplin mental dan pengendalian diri. Melalui latihan yang konsisten, praktisi Bartitsu akan mengembangkan rasa percaya diri yang lebih tinggi dan kemampuan untuk tetap tenang dalam situasi stres.
Kebangkitan Bartitsu di Era Modern
Meski sempat terlupakan, Bartitsu mengalami kebangkitan kembali pada abad ke-21. Popularitas karakter Sherlock Holmes dalam berbagai adaptasi film dan serial TV modern membantu membawa perhatian baru pada seni bela diri ini. Sekarang, Bartitsu diajarkan di banyak tempat di seluruh dunia, dengan beberapa komunitas bela diri menawarkan kursus dan seminar tentang teknik-tekniknya.
Bartitsu juga semakin dikenal sebagai seni bela diri yang menarik karena perpaduannya antara teknik tradisional dan modern. Praktisi Bartitsu terus mengeksplorasi cara-cara baru untuk mengintegrasikan seni bela diri ini ke dalam konteks modern, termasuk dalam pertahanan diri dan latihan kebugaran.
Kesimpulan
Bartitsu adalah seni bela diri yang unik, memadukan berbagai disiplin bela diri dari timur dan barat. Diciptakan di Inggris pada akhir abad ke-19, Bartitsu tidak hanya menjadi metode pertahanan diri yang efektif, tetapi juga bagian penting dari sejarah bela diri. Dengan perpaduan teknik tinju, jujitsu, savate, dan pertarungan tongkat, Bartitsu menawarkan pendekatan yang menyeluruh untuk siapa saja yang ingin mempelajari bela diri dengan keunikan tersendiri.